Rabu, 21 Januari 2009

Sungguh!

Kemarin, aku cuma butuh sebuah pelukan. Yah...bagiku cuma itu tempat ternyaman dalam idup. Bahkan untuk membuang segala penat. Terakhir kali aku dapat, mungkin hampir betaun-taun lalu... setelah itu tidak lagi. Benar2 pelukan, dalam diam. Tak perlu berkata, takperlu bertanya. Mungkin sedikit usapan di rambutku, itu sudah benar2 cukup. (dan pasti aku akan menangis di dadamu)
Sudah beberapa hari ini aku tahan sedihku sendiri. Kadang menangis sendiri. Ah, mungkin cuma aku sedang terlalu perasa. Mungkin terlalu berlebihan...Padahal sebelumnya juga sama keadaannya. Waktumu buatku memang sedikit, waktuku untukmu juga sama sedikitnya. Untuk memberi waktu buat seorang anak saja sangat sulit, apalagi buat aku. Mungkin dulu-dulu aku terbiasa menganggap itu semua memang jalan hidup. Tapi akhir-akhir ini mengapa jadi begitu berat, begitu tidak adil, dan merasa semua ini ada yang salah.
Tolong beri aku pelukan. Jika mungkin kau tidak menangkap isyarat atas sikap-sikapku selama ini, aku akan meminta. Karna memang cuma itu yang kuperlu darimu.Sungguh!

Tidak ada komentar: